Rapat Kerja (Raker) APHI tahun 2022 diselenggarakan secara hybrid selama dua hari pada tanggal 6 – 7 Desember 2022 di Jakarta. Raker APHI diawali webinar dengan narasumber Dirjen Pengelolaan Hutan Lestari, KLHK, Direktur Amerika, Ditjen Amerop Kemlu dan  Pengamat Ekonomi Prof. Didik J. Rachbini.

Mengawali pelaksanaan sidang Pleno Raker APHI 2022, Ketua umum APHI Indroyono Soesilo mengungkapkan pernyataan dari sejumlah lembaga internasional yang memprediksi potensi terjadinya resesi ekonomi global pada tahun 2023.

“Pertumbuhan ekonomi dunia pada tahun 2023 diproyeksikan berada pada kisaran 2,3%-2,9%. Proyeksi tersebut mengalami penurunan dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi dunia untuk tahun 2022 yang berada pada kisaran 2,8%-3,2%” ujarnya.

Lebih lanjut Indroyono mengungkapkan bahwa meskipun pondasi perekonomian cukup kuat, tetapi Indonesia tidak boleh lengah dan harus melakukan langkah antisipatif untuk meminimalkan dampak resesi ekonomi global di tahun 2023.

“Salah satu upaya yang harus didorong adalah menjaga ketahanan dunia usaha, antara lain dengan insentif dan relaksasi peraturan serta menggenjot ekspor dan investasi. Tujuannya tentu agar dunia usaha tetap berjalan dan menciptakan sirkuler ekonomi, khususnya ketika konsumsi rumah tangga tengah tertekan” kata Indroyono.

Mengantisipasi ancaman dampak resesi ekonomi global di tahun 2023 dan isu perubahan iklim, beberapa peluang dapat menjadi penghela kinerja pelaku usaha kehutanan, terutama terkait kebijakan-kebijakan insentif dan relaksasi.

“Kebijakan implementasi Undang Undang Cipta Kerja di lingkup kehutanan, khususnya dalam rangka mendukung implementasi aksi mitigasi untuk pencapaian target Indonesia’s Folu Net Sink 2030 perlu didorong, terutama terkait penerapan multiusaha kehutanan, pelaksanaan tata batas areal kerja berbasis citra satelit dan penyelesaian permasalahan pembangunan kegiatan non kehutanan di dalam kawasan hutan” ujar nya.

Sementara itu Ketua Dewan Pengawas APHI, Amir Sunarko pada pembukaan Rapat Pleno Raker APHI 2022 menyampaikan penghargaan kepada Dewan Pengurus APHI yang telah menindaklanjuti hasil-hasil Munas APHI tahun 2021 dalam menjalankan roda organisasi APHI sesuai dengan tata waktunya termasuk pelaksanaan Raker APHI 2022.

Ketua Dewas APHI juga mengapresiasi tema Raker kali ini yang dinilai tepat dalam merespon kondisi kedepan yang akan terjadi dan dihadapi dunia usaha kehutanan.

“Tema raker kali ini mencerminkan langkah-langkah strategis yang perlu diambil oleh sektor usaha kehutanan (khususnya APHI) dalam menangkap peluang dan menetapkan langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam menghadapi potensi ancaman resesi ekonomi global tahun 2023.

Selanjutnya, Ketua Dewas APHI mendorong Dewan Pengurus untuk mengambil langkah-langkah strategis yang diperlukan dalam menangkap peluang serta menghadapi tantangan dunia usaha kedepan khususnya mengantisipasi potensi resesi ekonomi global tahun 2023.

“Kinerja sektor usaha kehutanan dalam masa Pandemi Covid-19 selama 2 tahun lebih ini yang cukup mengesankan agar dipertahankan dan diupayakan untuk terus ditingkatkan. Kemampuan adaptasi sektor usaha kehutanan selama pandemi ini akan memberikan bekal dalam menghadapi transisi menuju masa endemik, serta adaptasi menghadapi ancaman resesi ekonomi global tahun 2023” pungkas Amir. ***