JAKARTA – Peringatan Hari Bumi yang jatuh pada 22 April dijadikan momentum bagi banyak kalangan untuk untuk melakukan refleksi dan berbagi gagasan. ‎

Rektor IPB Prof Herry Suhardiyanto misalnya. Berkaitan dengan Hari Bumi, pihaknya telah merumuskan paradigma pembangunan yang lebih berkeadilan, berkedaulatan, dan berkelanjutan.

Dengan kekayaan alam yang luar biasa, tantangannya adalah bagaimana pelaku usaha bisa mewujudkan model bisnis yang mengusung green practice. ‎

“Saya melihat Sinar Mas sebagai perusahaan yang mempunyai policy yang sangat kuat dalam menjaga prinsip-prinsip green business, misalnya melalui Forest Conservation Policy dan program-program lain yang berorientasi pada bisnis-bisnis yang berkelanjutan,” ungkap Herry.

Lebih lanjut Herry menekankan peran penting mahasiswa sebagai generasi muda yang diharapkan aktif mengembangkan pemikiran.

Salah satunya dengan belajar langsung dari para praktisi terbaik di bidangnya.

Sementara Director Managing Sinar Mas, G. Sulistiyanto mengatakan, jika ingin terus berlanjut dan berdiri tegak dalam dunia usaha, perusahan harus menjalankan green management.

“Keberlanjutan selama ini selalu menjadi fokus kami, tapi belum semua kalangan mengetahui dengan jelas bagaimana pilar bisnis Sinar Mas melakukannya,” kata Sulistiyanto .

Ditambahkan Direktur Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI), Purwadi Suprihanto peran sektor perkebunan dan kehutanan yang menjadi salah satu industri strategis nasional yang menyumbang sekitar 34,9 persen dari total ekspor non-migas atau setara USD 46,03 miliar.

Selain dituntut untuk berkontribusi terhadap penerimaan negara, kesejahteraan sosial masyarakat, dan lain-lain, industri juga mendapat tanggung jawab besar dalam aspek kelestarian lingkungan.

“Untuk itu, APHI mendorong para anggotanya untuk mengubah paradigmanya dalam mengelola hutan secara berkelanjutan,” terang Purwadi.

Pada kesempatan yang sama, Sinar Mas juga menyerahkan bantuan lima unit bus berbahan bakar gas guna memperkuat fasilitas transportasi ramah lingkungan bagi civitas academica di lingkungan kampus.

Bantuan senilai Rp 5 miliar ini meliputi tujuh unit verification gate system yakni perangkat gerbang otomatis berisikan data kendaraan bermotor seluruh civitas academica IPB yang telah didaftarkan, sebagai garda terdepan dalam pembatasan pemakaian kendaraan pribadi di lingkungan Kampus IPB Dramaga.

Sejumlah lokasi parkir telah disediakan, sementara para pemilik kendaraan yang mendapatkan smart card, diarahkan untuk menggunakan bus–yang tersebar melayani lima koridor–saat menjelajahi lingkungan kampus.

Sumber: http://www.jpnn.com/news/rektor-ipb-dorong-pengusaha-usung-green-practice‎